Saat ini
banyak orang yang memiliki etos kerja sangat tinggi, hal ini sangatlah
baik. Namun jangan melupakan saat untuk beristirahat. Dalam buku Unleash
Your Other 90% karangan Robert K. Cooper disebutkan bahwa ada sebuah
paradoks dalam dunia modern yaitu: untuk maju, kita harus tahu kapan dan
bagaimana tepatnya harus mundur. Dalam buku 7 Habits of Highly Effective
People karangan Stephen R. Covey, juga disebutkan bahwa salah satu
kebiasaan yang harus diterapkan untuk menjadi pribadi yang efektif adalah
dengan mengambil istirahat, dalam buku tersebut diistilahkan dengan mengasah
kapak.
Istilah
“mengasah kapak” berasal dari sebuah cerita mengenai seorang penebang
pohon yang berusaha untuk menebang pohon sebanyak-banyaknya. Pada hari pertama
bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Penebang pohon tersebut sangat
senang dengan hasil yang diperolehnya sehingga dia pun berencana untuk bekerja
lebih keras keesokan harinya. Namun pada akhir hari ke-2 dia hanya berhasil
merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia berusaha bekerja lebih keras lagi,
tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya
hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. Setelah seminggu,
akhirnya dia berputus asa dan merenung di bawah pohon hingga akhirnya dia
bertanya kepada dirinya sendiri ”Kapan terakhir kali saya mengasah kapak?” Dia
kemudian sadar bahwa dia tidak pernah mengasah kapak karena tidak punya waktu
untuk itu. Dia terlalu sibuk untuk menebang pohon dari pagi hingga sore dengan
sekuat tenaga hingga lupa untuk mengasah kapaknya. Dia teringat pada hari
pertama bekerja, dengan kapak baru dan terasah, dia bisa menebang pohon dengan
hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama bahkan lebih
besar namun menggunakan kapak yang tidak diasah, hasilnya semakin menurun.
Akhirnya dia memutuskan untuk mengasah kapaknya dan keesokan harinya dia dapat
menebang 8 pohon lagi.
Esensi dari
cerita ini adalah sesibuk apa pun, kita harus meluangkan waktu untuk ”mengasah
kapak” (istirahat red.), agar setiap hari bekerja dengan hasil yang
maksimal. Hal yang perlu diingat adalah istirahat bukan berarti berhenti, namun
untuk persiapan dengan tujuan menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.
Sama seperti
si penebang pohon, sebagian besar dari kita pun setiap hari selalu sibuk dari
pagi hingga malam hari dengan rutinitas yang telah terpola. Hal ini membuat
kita melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat untuk mengasah
dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Hal-hal baru
ini tidak hanya akan menambah pengetahuan dan wawasan, namun akan menurunkan
tingkat kejenuhan yang secara langsung akan menurunkan stress dan membuat kita
bisa berfikir lebih jernih lagi. Contoh nyatanya adalah dalam belajar tidak
dianjurkan untuk belajar 2 jam tanpa jeda, namun akan lebih baik jika
belajar 2 x 50 menit. Sehingga materi pelajaran akan terserap dengan lebih
baik. Jadi sempatkalah sejenak untuk beristirahat agar tenaga dan pengetahuan
kembali terisi.
Penulis adalah mahasiswa program studi Kimia ITB
Penulis adalah mahasiswa program studi Kimia ITB
PERTAMAX %_%
BalasHapustuch kan industri pertamina!!!
BalasHapus